Seorang eksekutif: tokenisasi perlu melonggarkan verifikasi kelayakan investor, disarankan untuk mengganti ambang pendapatan dengan tingkat pendidikan.
6 Juni, berita terbaru, seorang wakil presiden senior dan manajer umum Johann Kerbrat dalam wawancara menyatakan bahwa persyaratan verifikasi kualifikasi investor perlu diubah, agar investor biasa memiliki lebih banyak kesempatan untuk berpartisipasi dan sepenuhnya memanfaatkan keuntungan tokenisasi. Kerbrat menyebutkan bahwa teknologi Blockchain dapat membantu pendiri startup mengumpulkan dana secara transparan dan mempertahankan kendali, tetapi di bawah peraturan yang berlaku di Amerika Serikat, 90% populasi tidak dapat berpartisipasi karena batasan pendapatan dan lainnya. Dalam proses IPO startup, keterlibatan perantara dapat membuat pendiri menghadapi risiko pencairan ekuitas dan kehilangan kendali, dan tempat transaksi juga akan mengenakan biaya.
Dia berpendapat bahwa kelayakan investor tidak seharusnya ditentukan oleh gaji, melainkan harus berdasarkan tingkat pendidikan sebagai titik pemeriksaan untuk melihat apakah investor menyadari risiko investasi awal. Pada bulan April tahun ini, dia telah mengirimkan surat kepada SEC AS, menyarankan agar sertifikasi kelayakan mencakup bagian uji pengetahuan dan otentikasi diri. Kerbrat menekankan bahwa teknologi bukanlah faktor penghalang dalam perkembangan tokenisasi, tetapi aturan yang ketinggalan zaman yang menjadi masalah.
Lihat Asli
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Seorang eksekutif: tokenisasi perlu melonggarkan verifikasi kelayakan investor, disarankan untuk mengganti ambang pendapatan dengan tingkat pendidikan.
6 Juni, berita terbaru, seorang wakil presiden senior dan manajer umum Johann Kerbrat dalam wawancara menyatakan bahwa persyaratan verifikasi kualifikasi investor perlu diubah, agar investor biasa memiliki lebih banyak kesempatan untuk berpartisipasi dan sepenuhnya memanfaatkan keuntungan tokenisasi. Kerbrat menyebutkan bahwa teknologi Blockchain dapat membantu pendiri startup mengumpulkan dana secara transparan dan mempertahankan kendali, tetapi di bawah peraturan yang berlaku di Amerika Serikat, 90% populasi tidak dapat berpartisipasi karena batasan pendapatan dan lainnya. Dalam proses IPO startup, keterlibatan perantara dapat membuat pendiri menghadapi risiko pencairan ekuitas dan kehilangan kendali, dan tempat transaksi juga akan mengenakan biaya.
Dia berpendapat bahwa kelayakan investor tidak seharusnya ditentukan oleh gaji, melainkan harus berdasarkan tingkat pendidikan sebagai titik pemeriksaan untuk melihat apakah investor menyadari risiko investasi awal. Pada bulan April tahun ini, dia telah mengirimkan surat kepada SEC AS, menyarankan agar sertifikasi kelayakan mencakup bagian uji pengetahuan dan otentikasi diri. Kerbrat menekankan bahwa teknologi bukanlah faktor penghalang dalam perkembangan tokenisasi, tetapi aturan yang ketinggalan zaman yang menjadi masalah.